Haloooowww.. Selamat datang di Blog-ku... Selamat membaca ^^.
RSS

Mar 3, 2010

Jubah Menghilang Punya Harry Potter segera dipasarkan...




Jason Valentine/UC Berkeley
Hasil pemindaian dengan mikroskop elektron memperlihatkan struktur tiga dimensi metamaterial yang dikembangkan para peneliti di Universitasl California Berkeley.

Keajaiban jubah milik Harry Potter yang dapat membuat pemakainya tak kelihatan telah menjadi kenyataan. Para ilmuwan telah mengembangkan metamaterial, material pintar yang akan mengarahkan setiap cahaya yang jatuh agar mengelilingi objek yang diselimutinya. Hal tersebut menyebabkan objek yang ada di balik jubah tak terlihat.

Untuk pertama kalinya, para peneliti di Universitas California Berkeley, AS membuat material tersebut dalam struktur tiga dimensi. Artinya, material tersebut kini sudah dapat dipakai untuk membuat jubah menghilang layaknya mirip Harry Potter untuk menyusuri lorong-lorong Hogwarts tanpa diketahui orang-orang di sekitarnya.

"Dengan demonstrasi langsung dan elegan ini meningkatkan kemampuan kami untuk mengendalikan dan mengarahkan cahaya sebaik-baiknya," demikain kesimpulan hasil penelitian Xiang Zhang dan timnya yang akan dimuat dalam jurnal Nature dan Science edisi terbaru.

Material-material serupa yang dikembangkan sebelumnya baru sanggup dibuat dalam struktur dua dimensi yang sangat tipis dan hanya dapat dibuktikan melalui pada riset laboratorium. Tim peneliti lainnya sebelumnya menggunakan plasmons yang mengandung partikel-partikel bermuatan listrik di permukaan logam untuk menyerap cahaya yang jatuh.

Metamaterial yang dikembangkan di Universitas California membiarkan gelombang radio dan cahaya yang mengenainya untuk terus mengalir seperti aliran air di sekitar batuan yang menonjol di permukaan sungai. Material ini merupakan campuran logam dan keramik, teflon, atau serat komposit.

Cara kerjanya lebih canggih daripada teknologi pesawat siluman yang juga membelokkan gelombang ke sudut yang lebar sehingga sulit dikenali radar. Metamaterial membuat cahaya yang jatuh di atasnya selalu dibelokkan sehingga tak pernah memantul. Sebab, sesuai hukum fisika benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat cahaya yang dipantulkan benda dan jatuh ke retina mata.

"Material tersebut dapat mengubah penjalaran gelombang elektromagnetik sehingga menghasilkan pantulan ke arah berlawanan," tulis para peneliti. Material tersebut telah direkayasa sehingga strukturnya memiliki sifat optis yang tidak ditemukan secara alami.

Cahaya tampak hanya salah satu gelombang yang dapat dikendalikan. Jika gelombang elektromagnetik, gelombang radio, inframerah dan sinar X juga dapat dikendalikan, teknologi tersebut sangat berguna untuk berbagai aplikasi dalam bidang teknologi informasi, kedokteran, hingga militer.

32 Planet Baru siap jadi saudara kita...



ESO
Ilustrasi planet

Astronom-astronom Eropa mengumumkan telah menemukan 32 planet baru yang mengorbit sejumlah bintang di luar sistem tata surya kita dan menyatakan, hasil temuan itu menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih dari bintang seperti Matahari memiliki planet-planet semacam itu.

Planet-planet itu memiliki ukuran mulai dari sekitar lima kali Bumi hingga lima kali Yupiter, kata mereka. Sejumlah planet lain juga telah ditemukan dan para astronom itu berjanji akan mengumumkan hal itu akhir tahun ini.

"Penemuan terakhir itu membuat jumlah planet yang ditemukan di luar sistem tata surya kita menjadi sekitar 400," kata Stephane Udry, dari Observatorium Jenewa di Swiss.

"Alam sepertinya tidak kosong. Jika ada ruang untuk planet, maka akan ada planet di sana," kata Udry kepada wartawan dalam penjelasan Internet dari pertemuan astronom di Porto, Portugal.

"Lebih dari 40 persen bintang seperti Matahari memiliki planet-planet dengan massa rendah," tambahnya.

Tim astronom itu menggunakan spektrograf HARPS (Pencari Planet Kecepatan Cahaya Akurasi Tinggi) yang dipasang pada teleskop 3,6 meter Observatorium Selatan Eropa (ESO) di La Silla, Chile.

Spektrograf itu tidak menggambarkan planet-planet tersebut secara langsung, namun ilmuwan bisa menghitung ukuran dan massanya dengan mendeteksi perubahan kecil pada getaran bintang yang ditimbulkan oleh tarikan gravitasi kecil planet.

Para astronom ingin menemukan planet-planet seperti Bumi karena ini merupakan tempat yang paling memungkinkan untuk menopang kehidupan.

HARPS telah menemukan 75 planet yang mengitari 30 bintang yang berbeda. Tim ESO tidak memberikan penjelasan terinci mengenai bintang-bintang apa yang diorbit oleh ke-32 planet baru itu.

Waduh ?? Paku dari Salib Yesus ?




Yang bener nih, Sebuah paku dari masa sekitar penyaliban Yesus ditemukan di sebuah benteng terpencil yang diyakini merupakan tempat yang pernah ditinggali Knights Templar (Para Kesatria Suci).

Paku sepanjang empat inci itu, seperti di gambar, diduga merupakan satu dari ribuan paku yang digunakan dalam penyaliban pada masa Kekaisaran Roma. Para ahli arkeologi yakin bahwa paku itu berasal dari abad pertama atau kedua Masehi.

Paku itu ditemukan musim panas lalu dalam sebuah kotak yang dihiasi di sebuah benteng di pulau kecil di Ilheu de Pontinha, di lepas pantai Madeira, daerah otonom dalam wilayah Portugal di Samudra Atlantik. Pontinha diduga dikuasai Knights Templar, ordo keagamaan yang merupakan bagian dari pasukan Kristen yang menduduki Jerusalem selama Perang Salib pada abad ke-12.

Bryn Walters, seorang arkeolog, mengatakan, kondisi paku besi itu menunjukkan bahwa paku tersebut telah ditangani dengan perawatan sangat ekstra, seakan itu adalah sebuah relikui atau pusaka. "Paku itu berasal dari sekitar abad pertama hingga kedua," katanya kepada Daily Mirror.

Jika sementara orang berharap permukaan paku itu berbintik dan kasar, dia mengatakan, paku yang ini permukaannya mulus. Hal itu menunjukkan bahwa banyak orang telah menangani paku itu selama berabad-abad dengan cairan asam di tangan mereka sehingga memberinya "sentuhan yang istimewa".

Christopher Macklin dari Knights Templar Inggris mengatakan, temuan itu merupakan sesuatu yang "sangat penting". Menurut dia, para Knights Templar awal mungkin mengira paku itu merupakan salah satu paku yang digunakan dalam penyaliban Yesus.

Paku itu ditemukan bersama dengan tiga kerangka tulang dan tiga pedang. Salah satu pedang itu memiliki gambar salib Knights Templar.

SISTEM PELAPISAN SOSIAL

Stratifikasi berasal dari kata “strata”, jamak dari stratum artinya lapisan. “stratum-strata-Stratifikasi”. Stratifikasi artinya “sistem pelapisan” yaitu cara menggolong – golongkan sejumlah orang ke dalam suatu susunan atau struktur hirarkis menurut dasar-dasar pelapisan. Definisi yang dikemukakan oleh Max Weber bahwa sistem pelapisan sosial (social stratification) adalah cara penggolongan penduduk ke dalam struktur hirarkis menurut dirnensi kekuasaan, privilese dan prestise (Robert M.Z.Lawang, 1986).
Definisi ini bersifat exclusive karena menggunakan istilah “penduduk” yang berarti mereka yang beriempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu seperti desa, kecamatan, kabupaten dan sebagainya, intinya adalah desa. Jadi Stratifikasi itu berlaku satu desa, orang dari luar desa tidak masuk ke dalamnya, sehingga dalam suatu organisasi, suatu instansI suatu jamaah dan lain-lain. Stratifikasi itu tidak berlaku. Maka jika di berlakukan secara inclusive, maka istilah “penduduk” harus diganti dengan “warga atau orang-orang”

Peluang dari terjadinya pelapisan sosial itu ada yang jaringannya sudah terpasang dalam masyarakat dimana tiap individu anggota-anggotanya tinggal dikategorisasikan ke dalamnya, ada yang jaringannya dibentuk secara bersama dan ada yang tiap individu membentuk dirinya sendiri untuk masuk ke dalam lapisan yang mana.
a. Pelapisan yang jaringannya sudah terbentuk di dalam masyarakat dinamakan lapisan yang terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan dasar yang dipergunakan untuk mengkategorisasikannya. Banyak nilai-nilai sosial yang melekat kepada diri seseo¬rang secara ascribed (berasal) dari orang tua di mana individu menjadi pewaris, penerus atau penerima apa yang berasal dari orang tuanya seperti kasta, status kebangsawanan dan banyak cara lain yang dapat direkayasa oleh orang tua untuk anaknya seperti penumpukan kekayaan sehingga orang tua yang kaya anaknya juga kaya, orang tua yang pejabat anaknya juga menjadi pejabat, jika orang tuanya seorang jendral, anak-anaknya juga menjadi jendral dan sebagainya. Mereka yang terkategorikan ke dalam status yang lebih rendah menaruh hormat, segan, patuh bahkan mungkin takut kepada mereka yang terkategorikan sebagai status sosial tinggi. Mereka yang berstatus sosial lebih tinggi itu mempunyai harga diri (prestise), lebih dihormati, mendapat kesempatan yang lebih pertama, mendapat fasilitas yang lebih banyak dari yang lain. Sebagai masyarakat yang bersifat monodualis orang miskin tidak berani marah-marah terhadap orang kaya, anak buah tidak berani menentang pemimpinnya. Kenyataannya pemimpin itu juga lebih pintar lebih berkuasa, lebih berprestise dan lebih kaya dari mereka yang dipimpinnya.
b. Pelapisan yang jaringannya dibentuk bersama-sama oleh anggota-anggota masyarakat. Nilai-nilai dasar pelapisan yang termasuk dalam jaringan ini antara lain kepemimpinan, kekuasaan dan keperwakilan. Sistem pelapisan ini dinamakan “pelapisan yang dibentuk secara sengaja”. Pemimpin itu dipilih atau sekurang-kurangnya diakui oleh pengikut pengikutnya. Demikian juga wakil-wakil itu dipilih atau ditunjuk atau juga diakui oleh mereka yang diwakilinya, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), juga Presiden dan Wakil Presiden atau Ketua organisasi itu dipilih oleh rakyat melalui kegiatan yang diselenggarakan secara resmi, Setelah dipilih statusnya menjadi lebih tinggi, dihormati, disegani, ditaati dan sebagainya. Mereka juga diberi berbagai fasilitas dan penghasilan -penghasilan khusus sehingga menjadi lebih kaya, lebih senang dan lebih beruntung dalam kehidupannnya. Tujuan dari pada pembentukan pelapisan ini antara lain demi terpenuhinya berbagai kepentingan bersama seperti hak-hak, ketertiban, keamanan dan kebahagiaan hidup secara bersama-sama. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak terpilih menyusun norma – norma dan nilai-nilai tertentu berdasar atas kontrak sosial dari warganya. Nilai-nilai dan norma-norma tersebut terutama berisi tentang kewajiban dan hak-hak dari pemilih disertai dengan pemberian sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggarnya.

Menurut faktor-faktor dasar pembentuknya pelapisan sosial itu ada yang bersifat tertutup (closed social stratification) ada yang bersifat terbuka (opened social stratification).
a. Sistem pelapisan sosial tertutup dasar-dasar pembentuknya antara lain jenis kelamin, keturunan, kasta. Dasar-dasar pelapisan tersebut diperoleh karena keturunan dan orang terikat didalamnya. Seumur hidupnya seseorang akan tetap berada dalam pelapisan itu dan tidak ada kebebasan baginya untuk pindah ke pelapisan lainnya. Statusnya bersifat voluntary. Jenis kelamin, keturunan, kasta itu tidak dapat berubah. Seorang keturunan bangsawan ia akan bangsawan juga, seorang kasta ksatria ia tetap ksatria selama hidupnya sekalipun perilakunya tidak terhormat. Sebaliknya seorang keturunan rakyat biasa, seorang keturunan kasta sudra dia tidak akan menjadi bangsawan atau menjadi ksatria sekalipun prestasi hidupnya sangat luar biasa. Dalam masyarakat feodal dan dalam masyarakat berkasta-kasta masalah status kepelapisan ini sangat ditonjolkan terutama dalam event resmi yang bersifat serimonial seperti pernikahan. Kalau derajat kebangsawanan itu sifatnya stratifikatif, anak seorang pangeran gelarnya Raden Mas, anak seorang Raden Mas gelarnya Raden, anak seorang Raden gelarnya Mas. Artinya makin jauh jaraknya dari sumber (Raja) gelar nya semakin rendah. Tetapi gelar yang agak bawah Raden dan Mas cenderung dipertahankan sampai bergenerasi-generasi tanpa disertai sistem penguatan yang diperlukan

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


KESAMAAN DERAJAT DAN HUKUM di INDONESIA

Masyarakat adalah suatu kesatuan yang didasarkan ikatan – ikatan yang sudah teratur. Masyarakat terbentuk dari kumpulan dari individu – individu yang memiliki latar belakang yang berbeda sehingga akan membentuk masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok – kelompok sosial. Dengan hal ini didalam kelompok sosial ini pun akan terjadi pelapisan masyarakat. Pelapisan Masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial didalam hal perbedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.

Namun Pelapisan Masyarakat tidak berpengaruh di mata Hukum. Hal ini dapat dilihat pada pasal 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki kesamaan dimata hukum.

Kita dapat melihat contoh kasus Minah(55) seorang nenek buta huruf yang divonis 1,5 bulan kurungan penjara dikarenakan mencuri 3 buah coklat di perkebunan PT RSA. Hal ini sungguh memilukan hati, sampai – sampai hakim yang mengadili nenek tersebut menitikan air mata. Berbeda dengan kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat – pejabat tinggi negara yang mencuri kesejahteraan rakyat,mereka sangat sukar sekali ditangkap dan selalu pintar mengelak. Apabila mereka tertangkap,mungkin penjara yang akan mereka huni bak kamar hotel berbintang yang memiliki tempat tidur,pendingin ruangan,dll.

nenek-coklat

ibu minah

Dengan melihat kasus – kasus diatas dapat dibuktikan bahwa persamaan derajat dimata hukum di Indonesia sekarang ini tidak berasaskan pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Sistem Hukum Indonesia pun seharusnya sudah mesti dibenahi agar tidak terjadi lagi perbedaan derajat masyarakat dimata hukum.